MTsN 8 Jakarta : Upacara Hari Pendidikan Nasional Ke 66 Tahun 2025

 

(Humas MTsN 8 Jakarta) - Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas merupakan Hari Besar Nasional yang tidak diliburkan dan diperingati rutin pada tiap tanggal 2 Mei. Penetapan tanggal tersebut sesuai dengan hari kelahiran salah satu pahlawan nasional yaitu Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Walaupun peran pengembangan Pendidikan pada pra dan awal kemerdekaan negara Republik Indonesia banyak dilakukan juga oleh tokoh-tokoh lain seperti HOS Cokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari dan lain-lain.  Peringatan Hardiknas diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap pahlawan Pendidikan serta refleksi bagi semua orang tentang esensi pentingnya pendidikan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Penetapan Hardiknas sebagai hari nasional tertuang di dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 Tanggal 16 Desember 1959. Tanggal 2 Mei dipilih berdasarkan tanggal lahir Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.  Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli  Raden Mas Soewardi lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Sepanjang hidupnya, beliau  dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda, terutama terkait Pendidikan. Ki Hadjar Dewantara menentang kebijakan pendidikan pemerintah kolonal  Hindia Belanda pada saat itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak orang kaya atau kelahiran Belanda yang bisa mengenyam Pendidikan. Akibat sikap kritisnya, Ki Hadjar Dewantara diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, yaitu Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo. Ketiga tokoh tersebut dikenal sebagai Tiga Serangkai.

Pulang dari Belanda, pada 3 Juli 1922 Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa. Setelah Indonesia merdeka, beliau  diangkat sebagai Menteri Pendidikan. Ki Hadjar Dewantara wafat pada 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap pendidikan di Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 merupakan peringatan yang ke 66 kali dilaksanakan di semua wilayah negara Republik Indonesia dengan  mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan PendidikanBermutu Untuk Semua. Tema tersebut mengajak seluruh elemen bangsa, dari pendidik, peserta didik, sampai masyarakat luas, agar saling membantu untuk mewujudkan transformasi pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MTs Negeri 8 Jakarta menjadi bagian satuan kerja yang melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional ke 66 ini. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh GTK dan para siswa.  Ada yang unik dari peringatan ini adalah seluruh peserta upacara memakai pakaian adat Nusantara.

Upacara dilaksanakan mulai pukul 06.30 hingga pukul 07.00 WIB dan yang menjadi petugas upacara adalah para anggota OSIS yang dimotori oleh ananda Alfina Darusti, sedangkan yang bertindak sebagai Pembina upacara adalah PLT Kepala Madrasah, ibu Nur Afnidar, S.Pd. Dalam amanatnya beliau membacakan pidato Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah yang berisi pokok-pokok  antara lain,

  1. Makna Hardiknas sebagai Momentum Refleksi: Abdul Mu'ti menegaskan bahwa Hardiknas bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat dedikasi dan komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa.
  2. Peran Guru sebagai Agen Perubahan dan Peradaban: Guru diharapkan tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran, tetapi juga mentor dan konselor bagi murid, serta orang tua yang senantiasa mendampingi mereka dalam suka dan duka.
  3. Langkah Nyata Meningkatkan Mutu Pendidikan: Sejak Oktober 2024, Kemendikdasmen telah melakukan langkah-langkah nyata, termasuk perbaikan tata kelola dan kinerja guru, penerapan pembelajaran mendalam (deep learning), pemberlakuan Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI).
  4. Pendidikan Karakter melalui Program Inovatif: Pemerintah meluncurkan kebijakan "Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" yang mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Program "Pagi Ceria" juga diperkenalkan, meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama.
  5. Ajakan untuk Kolaborasi dan Gotong Royong: Mendikdasmen mengajak seluruh elemen bangsa—pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa—untuk bergandeng tangan, bahu membahu, dan bergotong royong mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

#humas_mtsn8jkt

#penmadkanwildki

#penmadjakbar