Fachrial Samudra, Siswa Madrasah Tsanawaiyah Negeri (MTsN) 8 Jakarta, raih penghargaan pemain terbaik Liga Kompas Kacang Garuda U-14 bulan Oktober jatuh kepada pemain menyerang Benteng Muda IFA tersebut. Prestasi itu diraihnya bukan tanpa kerja keras. Di saat pemain lain absen berlatih, dia tetap rajin berlatih sepak bola.
Larinya gesit. Sepakannya akurat. Kemampuan menggiring bolanya di atas rata-rata pemain seusianya. Fachrial Samudra atau yang akrab disapa Adra rajin bergerak membuka ruang. Pada dirinyalah gol-gol Benteng Muda IFA bertumpu.
Hingga pekan kesepuluh, Adra telah mengemas 7 gol. Capaian itu menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Kompas sejauh ini. Selama bulan Oktober, Tim 11 yang menyajikan data statistik Liga Kompas mencatat, Fachrial membukukan 53 operan sukses, 3 umpan terobosan, dan 11 tendangan ke gawang.
Sumbangsihnya terhadap tim juga terbilang cukup besar. Gelontoran gol-gol yang lahir dari kaki dan kepalanya membantu Benteng Muda IFA bersaing di papan atas.
Benteng Muda IFA saat ini menghuni peringkat keempat klasemen sementara setelah mengoleksi 20 poin. Mereka telah melesakkan 12 gol dan kebobolan 6 gol. Benteng Muda IFA bahkan menjadi tim yang belum terkalahkan hingga pekan kesepuluh.
Penghargaan pemain terbaik diraih Adra dengan kerja keras dan pengorbanan. Dalam sepekan, Adra berlatih hingga 5 kali, dari Senin hingga Jumat. Selain berlatih bersama Benteng Muda IFA, Adra juga berlatih besama tim Persija Foundation dan tim Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jakarta Barat.
Karena jadwal latihan yang cukup padat, tidak jarang siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah itu mesti merelakan jam belajar di sekolah untuk menghadiri latihan. Kegiatan di sekolah Adra terkadang berlangsung hingga sore. Sedangkan latihan tim juga digelar pada sore hari.
Di sisi lain, ia tetap berusaha agar tidak ketinggalan materi pelajaran di sekolah. “Tapi untungnya di Benteng Muda IFA latihan Rabu digeser menjadi malam hari,” kata Adra, ditemui usai penyerahan penghargaan pemain terbaik Oktober.
Asisten pelatih Benteng Muda IF, Amsori, mengatakan, sesi latihan tim pada Rabu diubah dari sore menjadi malam hari. Keputusan itu diambil karena banyak pemain tidak dapat menghadiri latihan lantaran sibuk dengan kegiatan belajar dan ekstrakurikuler di sekolah. Adra adalah salah satu pemain yang rajin mengikuti latihan sore meski banyak pemain yang tidak hadir latihan.
Adra mengaku lebih senang latihan digelar para malam hari. Hal itu membuatnya tetap bisa mengikuti jam pelajaran sekolah. Selain itu, latihan di malam hari membuatnya lebih rileks dan nyaman.
Meski telah menjadi salah satu pemain paling produktif di Liga Kompas, Adra mengaku masih banyak kekurangan dalam dirinya. Penempatan posisi menjadi titik terlemah dia.
“Saya harus memperbaiki positioning dan harus lebih tenang saat berada di depan gawang,” katanya.
Menurut dia, pemain yang baik adalah pemain yang mampu beradaptasi dengan berbagai macam tipe pelatih. Kunci dari permainan terbaiknya adalah selalu berlatih keras dan mendengarkan dan melaksanakan secara serius arahan dan instruksi pelatih.
Adra adalah anak muda yang haus akan prestasi. Di level individu, Adra membidik gelar pencetak gol terbanyak Liga Kompas. Di sisi lain, ia memendam hasrat untuk dapat terus mengawal Benteng Muda IFA bersaing di papan atas lewat gelontoran gol yang akan dilesakkannya pada pekan-selanjutnya.
Sumber : ligakg.kompas.id